Popular Post

Posted by : Fauziah Cahyani Sabtu, 21 Mei 2011

26 Agustus 2008
Saat itu kelas XIE sedang menikmati pelajaran IPA yang sedang diberikan oleh sang Guru. Mereka sedang membahas Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Murid-murid di kelas ini belum terlalu mengenal  satu sama lainnya. Karena memasuki  tahun ajaran baru berarti teman baru. Maksudnya, setiap kelas berisi murid-murid dari berbagai kelas XA-F. Diacak gitu istilahnya..
Aku duduk di bangku depan bersama seorang siswi bernama Dewi, salah satu teman baruku. Dia agak manja dan sering sekali pindah-pindah tempat duduk. Alhasil tak jarang aku harus duduk sendirian. Tapi saat pelajaran IPA ini, teman dibelakangku berinisiatif untuk duduk didepan bersamaku. Namanya Rokmah.
Saat pelajaran berlangsung, entah apa yang memasuki fikiran temanku, Reni. Dia mengejek teman sebangkunya, Lisa dengan sebutan Madam Pospit. Ihh jorok sekali. Kontan saja semua yang berada dikela langsung tertawa.
Sampai pelajaran selesai pun, kami masih membahas pelajaran itu. Tapi yang dibahas benar-benar keluar konteks. Hihi..
Lisa yang tidak mau kalah dengan Reni pun mengejek balik dengan sebutan Madam Racun. Hahaha.. Tapi sepertinya Reni tidak puas kalau hanya Lisa yang jadi korbannya. Rokmah pun kena! Ya, dia disebut dengan Madam Baygon. Ups! Nyebut merk nih, hihi.. tapi apa salah dan dosaku?? Aku pun tak luput dari itu, aku disebut Madam Minyak. Ah entahlah mengapa disebut demikian. Masih ada dua siswi lagi yang terkena viris Limbah B3 ini, yaitu Melly dan Sri. Melly disebut sebagai Madam Gas oleh kami, dan Sri Madam Limbah.
Tapi kawan..
Semua nama-nama julukan itu hanya sekedar nama. Tidak berarti apa-apa. Benar-benar tidak mempunyai hubungan dengan kepribadian kami. Sejak saat itu pun kami berenam disebut sebagai “B3”. Nama B3 pun tidak berarti Bahan Berbahaya dan Beracun, karena kami tidak berbahaya apalagi beracun. B3 dalam kelompok kami pun bukan merepakan singkatan dari apapun. Hanya B3 saja. Ya! Sebut saja B3.
Dengan sesuatu yang konyol seperti itu, kami malah semakin akrab dan kompak. Kami sering menghabiskan waktu bersama setelah pulang sekolah. Entah hanya duduk di depan kos-an Rokmah, menemani  Reni membeli baju, atau menemaniku membeli sesuatu di toko buku. Kami pun saling mengenal satu sama lain. Saling mengetahui apa yang disukai dan apa yang tidak disukai. Serta mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing.



Kalau begitu aku akan menceritakan sedikit tentang mereka..
^^



Rokmah. Dia anak kost. Dia tinggal di salah satu desa di Indramayu yang bernama Rancasari. Desa itu sangat jauh dari sekolah, sehingga ia lebih memilih untuk kost bersama temannya yang berasal dari desa yang sama. Namanya Linda. Rokmah adalah gadis yang sangat supel. Mudah bergaul denag siapapun. Orang yang sangat menyenangkan.
 
Melly Anawati. Gadis berbadan subur ini sangat menyukai tokoh kartun Tazmania. Dia memilki beberapa benda “berbau” Tazmania. Disaat ulang tahunnya yang ke-17, kami memberinya sebuah boneka Tazmania. Syukurlah dia menyukainya. ^^

Reni Nopitasari. Aku mengenalnya sejak kelas 2 SMP, jadi kami sudah kenal lama sekali. Gadis berkacamata minus ini adalah temanku yang paling iseng dan paling narsis. Dia sangat menyukai yang namanya shopping. Ckckck.


Lisa. Ya! Namanya hanya Lisa. Tapi jangan salah kawan, dia kalau sudah berbicara, akan panjang sekali. Sangat cerewet. Diantara kami berenam, dia yang memiliki postur tubuh yang paling tinggi menjulang. Walau begitu, dia kadang masih seperti anak-anak. Sangat mudah tersinggung, walaupun tahu kami sedang bergurau. Hal itu menyebabkan dia juga mudah ngambek. Hehe.

The last one is Sri Purnamasari. Tapi kami lebih suka memanggilnya ‘Nchi’. Karena terdengar lebih akrab. Dia bisa dikatakan Playgirl, karena sepengetahuanku, dia pernah memiliki pacar lebih dari satu. Dan lagi sangat mudah mendapatkan pacar lagi setelah putus. Hihi.



Itulah sedikit cerita di masa SMK ku. SMKN 1 Balongan-Indramayu. Disitulah aku mendapat sahabat-sahabat yang sangat unik seperti mereka.
Aku melupakan suatu hal yang sangat penting. Apakah itu??
Dampak dari persahabatan ini!!
Ternyata banyak kawan. Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk social yang tidak akan bisa hidup sendiri. Maka kita sangat memerlukan manusia yang menamakan dirinya sebagai “teman”. Bukan hanya ada disaat kita senang, tapi juga saat kita susah. Saat kita susah dan tidak ada seseorang yang berada disamping kita, kita akan merasa sedih. Tapi kita akan lebih sedih jika disaat kita senang, tetapi tidak ada seseorang disamping kita. Akan kita bagi dengan siapa kebahagiaan itu??
Dampak yang sangat nyata dari persahabatan kami adalah nilai-nilai saat UAS semester pertama. Kami berenam mendapat peringkat dari satu sampai enam secara berurutan. Ini lucu. Bahkan teman-teman yang lain sampai heran dibuatnya. Mereka berfikir kami bekerja sama lah, contek-contekan lah, ini lah, itu lah.. tapi satu hal yang jelas, kami memang bekerjasama. Tapi tidak saat ujian kawan.. Mau bekerjasama bagaimana? Tempat duduk kami berjauhan saat ujian. Bahkan berbeda ruangan. ^^
Konflik? Tentu saja ada. Dengan konflik lah kami menjadi lebih dekat, lebih mengetahui dan memahami.



~~~~~Sekian~~~~~





Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © My Precious Life - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -