- Back to Home »
- Fiction »
- Reinkarnasi Kacang
Posted by : Fauziah Cahyani
Rabu, 08 Juni 2011
Pada zaman dahulu kala, Manusia-manusia yang cantik dan tampan hidup di Planet Syalala. Tapi mereka tidak hidup sendiri, melainkan ditemani oleh Kacang-kacang. Ya, Kacang setinggi 2 kaki serta mempunyai tangan dan kaki layaknya manusia. Mereka juga berbicara seperti Manusia. Manusia dan Kacang hidup rukun dan bahagia.
Suatu hari, Kacang menyadari bahwa ada zat-zat berbahaya dalam dirinya yang dapat merusak wajah mereka. Tapi terlambat. Semua warga Kacang sudah sedikit mengalami kerusakan pada wajahnya. Sampai akhirnya para Manusia pun mengetahui masalah ini.
Para Manusia tidak ingin tertular penyakit yang diderita para Kacang. Mempunyai wajah buruk rupa. Sehingga para Manusia pun ingin para Kacang meninggalkan Planet Syalala. Tentu saja para Kacang tidak mau. Mereka ingin tetap tinggal bersama mereka.
Akhirnya dengan proses yang sangat alot, diputuskan bahwa keduanya meninggalkan Planet Syalala. Tanpa banyak waktu, para Manusia mendapat tempat baru, yaitu Planet Bumi. Begitu pula dengan para Kacang, mereka menempati Planet bernama Planet Acne.
Sepuluh tahun berlalu setelah perpisahan Manusia dan Kacang ternyata menyisakan dendam dihati para Kacang. Mereka berfikir Manusia egois. Padahal sudah ribuan tahun mereka hidup bersama. Hanya karena suatu zat yang berbahaya, mereka ingin menjauh dari para Kacang.
Monut |
Sampai suatu hari sebuah ide jahat melintas di otak Kacang bernama Monut. Dia yang sangat sakit hati atas perlakuan Manusia ingin membalas dendam dengan cara “benar-benar” menularkan zat berbahaya itu kepada Manusia.
Dengan diam-diam Monut dan beberapa para Kacang lainnya pergi ke Planet Bumi. Saat itu malam sudah sangat larut. Tidak ada satu pun Manusia yang terjaga. Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk menjalankan misi Monut dan antek-anteknya. Mereka menyebarkan virus (berbentuk cairan) dengan cara menyemprotkannya ke bahan-bahan makanan para Manusia yang disimpan di gudang makanan.
Dalam waktu beberapa hari saja, sudah banyak Manusia yang rusak wajahnya. Tapi lamanya waktu tidak bisa membuat para Manusia melupakan penyakit apa ini. Mereka mengingat Kacang.
Kacang yang sudah mengetahui perkembangan penyakit itu langsung mengirim sebuah pesan hologram kepada para Manusia. Hologram itu memperlihatkan Monut yang seolah sedang berbicara kepada Manusia. Monut berkata, “Hey Manusia-Manusia sombong! Lihatlah diri kalian sekarang. Itulah yang selama ini kalian takutkan. Itu adalah pembalasan yang sangat cukup untuk kalian yang egois. Taukah kalian sebenarnya penyakit ini tidak menular? Oh sudahlah. Terlambat.”
Para Manusia hanya diam seribu bahasa melihat dan mendengar pesan hologram itu. Mereka menyadari betapa egoisnya diri mereka.
Akhirnya mereka meminta maaf kepada para Kacang, dan meminta kembali para Kacang hidup bersama mereka.
---Seandainya kalian (pembaca) menjadi Kacang, apa yang akan kalian lakukan? Menolak permintaan maaf dari para Manusia atau menerimanya? Sudah barang tentu kalian menolaknya, mengingat sakit hati yang dirasakan oleh para Kacang.---
Tapi tidak bagi para Kacang. Mereka dengan senang hati menerima permintaan maaf para Manusia. Dan bersedia kembali hidup bersama Manusia di Plaet Bumi. Planet Acne pun mereka tinggalkan karena memang sudah tercemar akibat penelitian bertahun-tahun yang para Kacang lakukan.
Di Planet Bumi..
Disuatu pagi Manusia mendapati para Kacang telah berubah menjadi sesuatu yang kecil. Mungkin tidak bernyawa lagi. Mereka mengering. Karena intensitas matahari dan gaya gravitasi yang sangat berbeda dibandingkan di Planet Syalala.
Untuk menghormati dam mengabadikan para Kacang, Manusia menyimpan para Kacang di dalam tanah. Tanpa mereka tahu Kacang akan kembali kembali hidup dalam wujud yang berbeda. Reinkarnasi Kacang..